Pada tanggal 26-28 Mei 2024,
SEAMEO CECCEP mengadakan kegiatan penyusunan naskah policy brief yang membahas
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) dengan fokus pada
akses layanan pendidikan dan gizi. Acara ini dihadiri oleh berbagai ahli dan
pemangku kepentingan, termasuk SEAMES, Dr. Hasina Banu Ebrahim (UNESCO Co-chair
for Early Childhood Education, Care and Development at the University of South
Africa), Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS (Deputi Bidang Koordinasi
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK), Dr. dr.
Herqutanto, MPH., MARS., Sp.KKLP (Direktur SEAMEO RECFON), dan Fitriana Herarti
(Tanoto Foundation).
Tujuan dari kegiatan ini yaitu Memberikan kesempatan untuk berbagi praktik
terbaik dalam implementasi PAUD-HI, khususnya dalam peningkatan akses layanan
pendidikan dan gizi di Indonesia dan kawasan sekitarnya. Di sisi lain
juga membahas isu-isu mengenai implementasi
PAUD-HI, terutama mengenai peningkatan akses layanan pendidikan dan gizi.
Prof Vina Adriany, Ph.D didalam
sambutannya menyampaikan terkait praktik baik tentang lembaga Pendidikan yang
ada di filipina. Ia menyampaikan bahwa beberapa negara tidak secara eksplisit
menyebutkan penggunaan nama Pengembangan Holistik Integratif (PAUD HI) namun
dalam penerapannya lembaga Pendidikan di beberapa negara sudah
mengimplementasikan layanan PAUD HI.
Ia menambahkan bahwa diharapkan
dalam kegiatan ini nantinya dapat menyusun
rekomendasi dan solusi untuk meningkatkan akses PAUD-HI pada layanan pendidikan
dan gizi. Dan tentunya mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku
kepentingan untuk proses pengembangan policy brief PAUD-HI.
Di dalam pemaparanya Prof. Hasina
Banu Ebrahim, Beliau menekankan pentingnya akses universal ke program PAUD
untuk semua anak, dengan prioritas pada anak-anak yang paling rentan untuk
mencapai Prinsip Keadilan Sosial yang meliputi Akses, Kualitas, Pemulihan,
Kesetaraan, Inklusivitas, dan Efisiensi.
Woro Srihastuti Sulistyaningrum,
S.T., MIDS, Beliau menyatakan bahwa
separuh penduduk Indonesia adalah anak-anak, sehingga penting untuk membuat
kebijakan nasional dan komitmen global mengenai pengembangan anak usia dini.
PAUD-HI merupakan komitmen global yang terkoordinasi secara terpadu, melibatkan
semua pemangku kepentingan, baik unsur pemerintah maupun non-pemerintah,
termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha (Pentahelix). Pentingnya
penguatan dan koordinasi secara sinergi dari tingkat pusat hingga daerah dalam
mewujudkan kualitas SDM sesuai sasaran, memastikan anak sehat, cerdas, ceria,
berakhlak, serta mendapatkan gizi dan pendidikan berkualitas.
Dr. dr Herqutanto, direktur SEAMEO
RECFON Menyampaikan mengenai program
Early Childhood Care, Nutrition and Education (ECCNE) atau "Anakku Sehat
dan Cerdas" yang bertujuan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini melalui penguatan komponen-komponen esensial yang terintegrasi,
yaitu pengasuhan, pendidikan, gizi, dan kesehatan melalui lingkungan yang
mendukung dan keterlibatan orang tua (parenting), dengan dukungan kebijakan dan
partisipasi lintas sektoral.
Kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi signifikan dalam penyusunan kebijakan yang lebih baik
untuk meningkatkan akses layanan pendidikan dan gizi bagi anak usia dini di
Indonesia. Dengan masukan dari berbagai ahli dan pemangku kepentingan, draft
policy brief yang disusun diharapkan mampu memberikan solusi praktis dan
implementatif yang berdampak positif bagi perkembangan anak usia dini.
Bagikan Artikel