Divisi Research and Development SEAMEO CECCEP menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Kajian Pengembangan Model Penganggaran PAUD yang berkeadilan dan inklusif untuk pemerataan akses dan mutu layanan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 28 hingga 30 April 2025, bertempat di Hotel Travello, Bandung.
FGD ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari tingkat nasional dan internasional, antara lain perwakilan dari Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan (Kemendesa PDTT), UNICEF Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Insight Pendidikan.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menganalisis alokasi anggaran bagi Perawatan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta menyusun rekomendasi kebijakan untuk mengoptimalkan pendanaan yang berkelanjutan dari berbagai sumber—nasional, internasional, dan alternatif. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas PAUD dan pemerataan akses layanan yang adil bagi seluruh kelompok sosial ekonomi di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.
Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Deputy Director Program SEAMEO CECCEP, Bapak Widodo Suhartoyo, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa “anggaran untuk anak usia dini masih sangat kecil dibandingkan dengan anggaran pendidikan secara keseluruhan. Diperlukan kerja sama lintas sektor agar layanan PAUD mendapatkan dukungan pendanaan yang memadai.”
Pemaparan Narasumber
Tiga narasumber utama turut memberikan wawasan mendalam yang menjadi fondasi dalam penyusunan model penganggaran PAUD:
Ali Moechtar – UNICEF Indonesia
Menyampaikan paparan tentang lanskap sosial, politik, dan ekonomi yang membentuk konteks penganggaran PAUD di Indonesia. Beliau menegaskan pentingnya menyusun kebijakan yang berpihak pada anak dan memperhitungkan kondisi ketimpangan sosial serta komitmen pemerintah dalam jangka panjang.
Rian Rizky – Insight Pendidikan
Memaparkan hasil simulasi dana ideal BOS untuk PAUD. Paparan ini mengungkap kebutuhan riil pembiayaan untuk menjamin layanan PAUD yang berkualitas, serta menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan dan alokasi yang tersedia saat ini. Rekomendasi model pembiayaan menjadi poin strategis dalam pengembangan kebijakan.
Andrey Lubis – Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Kemendesa PDTT
Menjelaskan potensi dan mekanisme pemanfaatan dana desa untuk mendukung layanan PAUD di tingkat komunitas. Ia menekankan perlunya panduan teknis yang jelas dan penguatan kapasitas desa agar pendanaan yang bersumber dari desa dapat tepat sasaran dan berkelanjutan.
Harapan dari kegiatan ini adalah tersusunnya model penganggaran PAUD yang inklusif dan berkeadilan, yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan kebijakan serta program yang mendukung peningkatan akses dan mutu layanan PAUD di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Bagikan Artikel