SEAMEO CECCEP menerima kunjungan dari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia pada tanggal 19 Januari 2024. Delegasi ini dipimpin oleh Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Dr. Susanti Kurniawati, M.Si, dan didampingi oleh Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi, Dr. Navik Istikomah, M.Si., beserta beberapa dosen yang berpengalaman seperti Kinanti Geminastiti, M.Pd, Hamdan Ardiansyah, M.Pd, dan Cepri Maulana, M.Pd.
Dr. Susanti Kurniawati, M.Si menyampaikan bahwa kunjungannya ke SEAMEO CECCEP untuk membahas potensi kerja sama yang tentunya sejalan dengan program Tridharma Perguruan Tinggi. Tiga fokus Tridarma Perguruan Tinggi, terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Ia berharap bahwa kedepannya dapat menjalin kerjasama kolaboratif di masa depan. Ia juga menambahkan bahwa kerja sama ini juga nantinya dapat berfokus pada program penelitian bersama, program Magang bagi mahasiswa, dan program pengabdian masyarakat.
Prof. Vina Adriany, Direktur SEAMEO CECCEP menyambut hangat kedatangan Dr. Susanti Kurniawati beserta timnya, ia juga mengucapkan terima kasih atas kunjungannya. Baginya tahun baru akan lebih baik jika dibarengi dengan semangat kerjasama dan program baru. Selanjutnya, ia mengenalkan staf divisi SEAMEO CECCEP. Ia juga menjelaskan bahwa Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan keluarga. Pengembangan PAUD melibatkan kontribusi dari berbagai disiplin ilmu secara multidisiplin. Investasi pada anak sejak usia dini dianggap sebagai kebijakan yang sangat cerdas bagi suatu negara.
“Seperti yang dijelaskan oleh Profesor James Heckman, melalui studi ekonomi dunia bahwa tingkat pengembalian investasi (return to education) satu tahun di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) jauh lebih tinggi daripada di tingkat universitas. Ia Menyoroti pentingnya periode awal kehidupan anak, Heckman menekankan bahwa investasi pada masa ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak. Investasi pada PAUD dapat mengurangi disparitas pendidikan, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan masyarakat yang lebih berdaya. Dengan membangun fondasi kuat sejak usia dini, kebijakan investasi pada anak menjadi prioritas untuk memajukan daya saing dan produktivitas negara serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, “Tutur Vina.
PAUD juga telah menjadi program prioritas di World Bank, dan kerjasama ini diharapkan dapat membuka peluang yang luas. Harapannya, kegiatan ini dapat mengeksplorasi program-program yang bermanfaat untuk pendidikan anak usia dini secara lebih mendalam.
Selanjutnya di dalam sesi diskusi Deputy Director of Administration, Dr. Elis Rosdiawati menyampaikan mengenai profil dan program SEAMEO CECCEP, yaitu diantaranya Research and Development yang berfokus pada penelitian etnoparenting dan penelitian dengan Stunting dan Anaking mobile, dan Cpacity Building, Advocacy & Patnership, dan Knowledge Management.
Kinanti Geminastiti, M.Pd mengungkapkan bahwa ekonomi Pendidikan berkaitan dengan konsep human capital, yang menjelaskan tentang pentingnya investasi jangka panjang dalam pendidikan. Investasi pada pendidikan anak usia dini melibatkan aspek human capital, di mana perhitungan biaya pendidikan dan hasil investasi dari perspektif ekonomi pendidikan menjadi esensial.
“Hal ini menyangkut analisis bagaimana biaya pendidikan dapat memberikan keuntungan di masa depan. Meskipun saat ini terdapat persaingan ketat di antara lembaga PAUD di perkotaan, namun sangat menyedihkan, banyak PAUD di berbagai daerah tidak dapat memberikan layanan pendidikan yang sesuai dan berkualitas karena berbagai kendala. Dalam konteks ini, perlu adanya perhatian lebih lanjut untuk memastikan bahwa PAUD di seluruh pelosok daerah dapat menikmati akses ke pendidikan berkualitas. PAUD diharapkan bisa terakses secara universal. Pendidikan yang gratis dapat didapatkan oleh seluruh anak, Namun saat ini kapasitas anggaran menjadi permasalahan dalam PAUD. Pertannyaan berapa anggaran yang diperlukan dalam memberikan layanan PAUD yang Universal? Ungkap Vina di dalam diskusinya,” Kata Prof. Vina.
Hal ini perlu disimulasikan secara jelas terkait dengan jumlah layanan yang harus ada dan investasi yang harus dilakukan oleh pemerintah. Perhitungan dana BOS menjadi sangat penting untuk dihitung, oleh karena itu, menggunakan perhitungan yang sesuai dengan metodologi dan riset empiris terkait ini menjadi krusial, mengingat kita belum menghitung besaran anggaran yang diperlukan oleh setiap daerah. Selain itu, konsep Inovatif Financial Justice, yang merupakan inovasi keuangan yang adil, berkembang pesat dalam upaya menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif dan merata. Konsep ini mencakup berbagai strategi dan kebijakan untuk mengatasi ketidaksetaraan keuangan serta memberikan akses yang lebih luas pada anak usia dini
Dengan menggabungkan inovasi dan prinsip keadilan, upaya ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang sebelumnya mungkin terpinggirkan. Melalui pendekatan inovatif terhadap keuangan yang adil, diharapkan dapat tercipta lingkungan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam Pendidikan anak usia dini.
Terakhir, dalam kesempatan ini, Mr. Cepri Maulana menekankan harapannya agar audiensi ini dapat menjadi landasan bagi kerja sama yang berkelanjutan antara SEAMEO CECCEP dengan program studi ekonomi. Beliau berharap agar keterlibatan ini dapat menjadikan prodi ekonomi sebagai mitra yang potensial, membawa kemajuan bagi dunia Pendidikan Anak Usia Dini. Selanjutnya, diharapkan terjadi serangkaian diskusi dan tindak lanjut yang bukan hanya mengakhiri pertemuan ini, tetapi juga merumuskan rencana untuk pertemuan-pertemuan berikutnya guna membahas program-program lanjutan yang lebih mendalam dan berkelanjutan.
Bagikan Artikel