mengalami perkembangan yang cukup pesat. Masa
keemasan yang dimulai sejak lahir sampai usia 6 tahun ini merupakan
periode yang rentan dalam kehidupan manusia. Karena segala
pengalaman dan informasi yang dihayati pada masa usia dini ini sangat
mempengaruhi kehidupan manusia dimasa yang akan datang. Ketika
satu tahapan perkembangan terhambat atau tidak terpenuhi dengan
baik, maka akan turut menghambat tahap perkembangan selanjutnya.
Oleh karena itu, idealnya selama periode emas ini anak mendapatkan
stimulasi yang disesuaikan dengan tahap perkembangannya
yang tentu dalam prosesnya dipengaruhi oleh faktor keluarga dan
lingkungan yang kondusif dimana anak tumbuh dan berkembang.
Namun seringkali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama
orang tua mengasuh dan mendidik buah hatinya. Mulai dari akrabnya
anak dengan gawai (gadget) yang menyebabkan anak lebih banyak
pasif dengan berfokus pada layar gawai daripada bergerak. Padahal
semestinya anak usia dini sangat dianjurkan untuk bergerak secara
aktif untuk melatih dan mengembangkan fisik serta motoriknya seperti
berlari, melompat, atau bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya.
Terkadang persepsi yang muncul pada sebagian orang tua dan
lingkungan akan menganggap anak yang aktif bergerak sebagai anak
yang nakal. Selain permasalahan dengan gawai, anak juga dihadapi
dengan berbagai tuntutan sebagian orang tua dan lingkungan yang
menginginkan anak serba bisa di usia dini, seperti menuntutnya
untuk tidak menangis, menuntutnya untuk segera bisa calistung, dan
berbagai tuntutan orang dewasa baik secara kogntif atau emosi. Tak
sedikit hal ini membuat anak menjadi stress di kemudian hari, alihalih
bersikap dewasa yang muncul justru sikap kekanakan ketika
dia dewasa nanti. Dan hal lain yang cukup berpengaruh juga adalah
pengaruh dari lingkungan tempat tinggal anak, mulai dari jumlah
orang dewasa yang tinggal sampai lingkungan sosial-ekonomi. Seperti