Bandung, 4 Mei 2024 - SEAMEO CECCEP menggelar kegiatan penyusunan naskah serta instrumen kajian untuk menguatkan transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Pendidikan Dasar (SD) melalui Program Prenting. Acara ini berlangsung di V Hotel, Bandung, dari tanggal 2 hingga 4 Mei 2024, dan dihadiri oleh para praktisi dan akademisi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Marek Tesar dari University of Auckland, Selandia Baru, Fitri Herarti dari Tanoto Foundation, dan Esti Faatinisa, dosen di Universitas Muhammadiyah Bandung, turut hadir dalam acara ini. Para peserta lainnya juga berasal dari berbagai latar belakang praktisi dan akademisi.
Dalam sambutannya, Direktur SEAMEO CECCEP, Professor Vina, menegaskan pentingnya kolaborasi dan koordinasi dalam pengembangan program transisi ini. Beliau menyoroti kurangnya pemahaman orang tua terhadap kegiatan transisi PAUD-SD setelah analisis yang dilakukan oleh direktorat PAUD. Sebagai solusi, SEAMEO CECCEP menginisiasi pembuatan modul dengan pendekatan berbasis riset. Proses pengumpulan dan analisis modul juga melibatkan divisi lain untuk memastikan keberhasilan program ini.
Esti Fatinisa, MPd memberikan paparan mengenai praktik-praktik terbaik dalam transisi PAUD-SD yang menyenangkan. Beliau menekankan bahwa kemampuan dasar pada anak usia dini adalah hak setiap anak dan perlunya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang tua dalam penyebaran informasi mengenai program transisi ini.
Profesor Marek menyoroti konsep Redefining School Readiness, yang meliputi pendekatan holistik terhadap perkembangan anak, praktik yang responsif secara budaya, dan pentingnya pembelajaran berbasis bermain dalam mengembangkan keterampilan esensial dan menciptakan minat belajar pada anak usia dini.
Fitri Herarti perwakilan dari tanoto menyampaikan bahwa Dalam konteks kesiapan sekolah, keluarga berperan penting sebagai lingkungan pertama bagi anak, termasuk pengasuhan yang suportif dan lingkungan rumah yang menstimulasi, yang telah terbukti menjadi faktor penting dalam memengaruhi capaian anak di sekolah. Praktik pengasuhan seperti kunjungan antenatal, pemberian ASI, dan stimulasi dini pada bayi baru lahir dan anak usia dini menjadi indikator awal yang mendorong perkembangan dan pembelajaran anak. Faktor-faktor keluarga yang paling berpengaruh dalam kesiapan sekolah meliputi factor ekonomi, keyakinan, sikap, dan praktik pengasuhan orang tua, serta adanya peran ayah.
Acara ini berlangsung dengan semangat kolaborasi yang tinggi, menegaskan komitmen para peserta untuk menjadikan transisi PAUD-SD lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan anak. Dengan dukungan dari SEAMEO CECCEP dan para stakeholder terkait, diharapkan pendidikan anak usia dini di Indonesia akan semakin berkualitas dan merata.
Share This News